Sunday, 9 March 2014

Prevention is better than cure, isn't?

satu saat asy syafi’i ditanya
mengapa hukuman bagi pezina
sedemikian beratnya

wajah asy syafi’ memerah
pipinya rona delima

“karena”,
jawabnya dengan mata menyala
“zina adalah dosa yang bala
akibatnya mengenai seluruh
keluarganya,
tetangganya,
keturunannya,
hingga tikus di rumahnya
dan semut di liangnya”

ia ditanya lagi
dan
mengapa tentang pelaksanaan
hukuman itu,
 Allah berkata,
“Dan janganlah rasa hibamu
pada mereka menghalangimu
untuk menegakkan agama!”

asy syafi’i
terdiam ia menunduk,
ia menangis
setelah sesak sesaat,
ia berkata
“karena zina
seringkali datang dari cinta
dan cinta selalu membuat kita hiba
dan syaithan datang
untuk membuat kita
lebih mengasihi manusia
daripada mencintaiNya”

ia ditanya lagi
dan mengapa,
Allah berfirman pula,
“Dan hendaklah
pelaksanaan hukuman mereka
disaksikan oleh
sekumpulan orang-orang
yang beriman.”

Bukankah untuk pembunuh,
si murtad,
pencuri,
Allah tak pernah
mensyaratkan menjadikannya
tontonan?

janggut asy syafi’i
telah basah
bahunya terguncang-guncang
“agar menjadi pelajaran”
ia terisak
“agar menjadi pelajaran”
ia tersedu
“agar menjadi pelajaran”
ia tergugu

lalu ia bangkit
dari duduknya
matanya kembali menyala
“karena ketahuilah oleh kalian..
sesungguhnya zina adalah
hutang,
hutang,
sungguh hutang..
dan
salah seorang
dalam nasab pelakunya
pasti harus membayarnya!”

***
kutulis dengan menangis,
semoga menjadi pengingat yang terwaris
-Salim A. Fillah-

3 comments:

chad said...

cik lobak. dari buku apa ni?

lobakmerahati said...

hehe..
dari mukabuku ustaz.

chad said...

okok.(=